Ginoskio

Matius 7 : 21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

            Saya pernah mengalami masa-masa dkenal banyak orang ketika menjabat sebagai ketua fans club suatu grup musik. Saya sering keliling ke beberapa kota dan sering pula mengadakan even di kota Surabaya ini. Oleh karena saya sebagai pimpinan acara, banyak orang yang mengenal, mencoba kenal atau pura-pura kenal dengan saya. Mereka mengenal saya dengan tujuan mendapatkan koleksi-koleksi tertentu yang hanya bisa didapatkan melalui saya. Mereka mencoba mendekati saya dengan harapan bisa mendekati artis atau grup musik yang mereka idolakan.

            Tidak jarang saya sering mendengar “Oh saya kenal Pak Okky yang dari Surabaya itu...” atau “Saya teman baik mas Okky yang ketua itu...”. Padahal seringkali dengan orang yang mengucapkan itu saya tidak mengenal sama sekali atau hanya sekedar tahu wajah. Mereka hanya mengaku kenal supaya bisa mendapatkan kesempatan untuk mendekati saya.

            Siang kemarin saat saya di jalan, saya sekedar bertanya pada Tuhan “Tuhan, mengapa ada banyak anak-anakMu yang mengalami kesulitan kok Engkau tidak segera menolong...Kan kasihan mereka”. Saat itu saya mendengar jelas sekali Tuhan berkata yang saya ingat sampai saya menulis renungan ini. “Sebenarnya dalam hatiKu, Aku sangat ingin menolong mereka. Tapi bagaimana mungkin Aku mau menolong orang yang tidak Aku kenal...”. Selanjutnya Tuhan bawa saya untuk kembali melihat pada bagian firman Tuhan yang sudah populer ini.

            Beberapa ayat di atas seringkali digunakan untuk “menyalahkan” hamba-hamba Tuhan yang banyak melayani Tuhan dengan banyak tanda-tanda ajaib, tapi dia sendiri tidak dikenal Tuhan. Kita seringkali saat membaca ayat ini menunjuk “Oh iya ini untuk hamba-hamba Tuhan dari gereja jenis A yang seperti ini...” Atau “Ini untuk hamba-hamba Tuhan yang sok banyak pelayanan tapi ternyata tidak masuk Sorga..”. Bagian firman Tuhan di atas tidak hanya ditujukan untuk hamba-hamba Tuhan atau yang kategori pendeta, penginjil atau orang yang banyak pelayanan secara mimbar.

Kita seringkali fokus pada ayat 22 yang dituliskan bernubuat, mengusir setan, dan melakukan banyak mujizat. Namun penekanan sebenarnya pada ayat 21 yaitu banyak orang yang merasa mengenal Tuhan dengan menyebutkan namaNya. Lalu ada juga yang melakukan banyak tanda-tanda ajaib. Tapi ternyata pada ayat 23, Tuhan berkata “Aku tidak mengenal kamu...”.

Kata mengenal dalam bahasa aslinya digunakan kata Ginoskio. Kata Ginoskio ini dalam bahasa Inggris diartikan dengan kalimat “To know by experience”. Mengenal atau mengetahui melalui pengalaman. Hubungan ini berbicara tentang keintiman. Seperti sepasang suami-istri yang saling mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tidak ada gambaran keintiman yang lebih pas selain seperti suami dengan istrinya. Kita bisa mengetahui makanan dan minuman kesukaan bapak Presiden kita. Kita juga bisa mengerti apa olah raga yang disukai beliau. Saya juga mengerti penyanyi yang disukai oleh beliau, karena kebetulan beliau pernah menjadi bagian dari fans club kami. Namun pengetahuan kita tentang beliau hanya sebatas dari membaca melalui media.

Pengetahuan kita tentang bapak Presiden kita tidak sebaik yang diketahui oleh istri beliau. Seorang yang ada bersama beliau selama dua puluh empat jam. Seorang yang paling mengerti saya tentu istri saya. Saat kami berjalan bersama, dia paling tahu apa yang saya rasakan. Makanan yang saya suka, kebiasaan yang saya lakukan dia tahu, atau bahkan kondisi tertentu saya lapar, kecewa atau merasakan sesuatu dia tahu. Mengapa, dia istri saya yang sudah menjadi bagian hidup saya. Dia lebih mengenal saya daripada orang-orang yang ada di fans club saya dulu.

Tuhan mau kita mengenal Dia dengan membangun keintiman yang lebih baik lagi. Tuhan ingin kita dekat dengan Dia setiap saat. Bukan hanya sekedar saat kita ada kebutuhan atau pergumulan hidup. Memang benar masih baik kita datang pada Tuhan saat ada kesulitan. Tapi bukan itu yang Tuhan mau. Tuhan rindu kita mengenal Dia lebih dekat dan Dia mengenal kita secara intim. Kalau sudah begitu kita akan mendapatkan fasilitas pertolongan yang istimewa dari Dia. Beberapa kali saya mengerti apa yang sedang Tuhan tidak suka dari saya, demikian juga saya bisa merasakan Dia gembira dengan apa yang saya kerjakan. Ada perasaan hati tertentu yang segan saya ungkapkan pada orang lain, Tuhan juga memahami. Mengapa demikian, karena saya bersedia menyediakan waktu untuk membangun komunikasi dengan Dia setiap hari.

Mari saya ajak untuk kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan. Bangun keintimanmu dengan Dia. Perbaiki hubungan kita dengan Tuhan secara lebih dekat lagi. Bukan lagi sekedar kalau butuh, tapi datangi Tuhan setiap pagi. Sapa Dia sebelum anda berbuat banyak aktivitas sepanjang hari ini. Maka saya percaya penyertaan Tuhan kualitas yang  istimewa, pertolongan Tuhan yang nomer satu itu akan disediakan bagi kita yaitu orang-orang yang memang mengenal Dia secara pribadi. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (HambaNya, Okky Rahardjo)

Untuk dukungan doa  : 
SMS/Tlp          :  085645705091 / 082228835933 

Inbox               : Okky Tri Rahardjo / Teman Berdoa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Dari Anak Kecil

Nurut Sama Tuhan

JANGAN MENABUR BENIH YANG TIDAK PERLU