Tidak Salah Memilih


Kejadian 13:10, 14-15
13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.

            Dalam kisah di atas Lot dan Abraham harus berpisah karena pertengkaran masing-masing pegawai mereka. Ketika akan berpisah ini, Abraham atau waktu itu namanya masih Abram memberi kesempatan untuk memilih tempat mana yang akan dituju. Ada dua perbedaan mendasar antara Lot dan Abraham dalam menentukan pilihan. Dalam ayat 10 dikatakan Lot melayangkan pandangnya. Lot memilih menggunakan keinginannnya sendiri, dia menentukan berdasarkan nafsunya atau apa yang dia pandang baik.

            Sementara Abraham yang lebih suka menjalin keintiman dengan Tuhan, menerima pesan Tuhan yang luar biasa. Pesan itu berupa “Pandanglah sekelilingmu...”. Keduanya sama-sama memandang menggunakan mata masing-masing, tapi inisiatif itu datangnya berbeda. Kalau Lot inisiatif berasal dari dirinya sendiri, tapi Abraham inisiatif itu berasal dari Tuhan sehingga hasilnya pun berbeda. Anda tahu bagaimana kelanjutan kisah hidup Abraham yang tidak terputus hingga anak cucunya. Sementara Lot, anda juga mengerti tentang kisah Sodom dan Gomora, sebuah kota pilihan Lot yang kelihatan baik. Kisah hidup Lot pun terputus sampai pada putrinya yang berbuat incest (berhubungan seks sedarah) dengan dirinya.

            Setiap hal dalam firman Tuhan selalu menjadi pembelajaran hidup yang baik bagi kita. Bagaimana sikap kita dalam menetukan sebuah pilihan, adakah kita masih menggunakan indra jasmani kita yang menganggap semuanya enak, menyenangkan dan nyaman. Atau kita mau melibatkan dalam menentukan keputusan hidup yang membawa kita pada kebahagiaan dan ketenteraman. Saya pun juga tidak luput dari hal yang bersifat kedagingan. Suatu kali saya pernah mengalami terjebak kesulitan keuangan hanya karena merespon tawaran sebuah bank dengan pinjaman tanpa jaminan, angsuran tidak terlalu besar dan jangka waktu lama. Saya juga merasa mampu membayar. Apalagi saat itu saya sedang perlu uang. Langsung saja saya respon setuju penawaran tersebut. Akibatnya, saya pernah dalam beberapa waktu mengalami kesulitan pembayaran karena ada kebutuhan lain yang harus saya utamakan.

            Saya tidak sedang mengatakan bahwa meminjam dari bank adalah sesuatu yang salah, tapi periksa sebaik mungkin kemampuan anda. Jangan pula semua berdasarkan keinginan atau terdesak kebutuhan yang mepet. Balik tanya sama Tuhan, adakah kehendak Tuhan di situ atau tidak. Saya beberapa kali melayani doa anak-anak Tuhan yang terjebak penipuan pemberian hadiah atau kerja sama dititipi uang melalui media sosial. Bahkan ada juga yang diperdaya seseorang sehingga harus sering transfer dan menderita kerugian puluhan hingga ratusan juta. Semua berawal dari tergiur mendapatkan keuntungan yang besar nantinya tapi ternyata ujungnya harus menanggung utang disana-sini.

            Saat saya lulus SMA, saya penah dalam kondisi tidak tahu harus meneruskan pendidikan di mana. Pertimbangannya, kondisi keuangan orang tua yang tidak begitu baik. Kedua, saya juga tidak tahu mana tujuannya. Tidak bisa kita cuma berkata yang mana yang diminati, semua pilihan kuliah tentu mahal biayanya. Saya memang minat sebagai hamba Tuhan tapi orang tua saya tidak setuju kalau saya sekolah Alkitab. Saat itu enam belas tahun lalu saya mengambil waktu berdoa di bukit doa di Prigen, Jawa Timur. Saya menerima pernyataan Tuhan bahwa saya harus mengambil jurusan pendidikan di sebuah universitas negeri di Surabaya.

            Keputusan itu tidak pernah saya sesali, biaya kuliah di kampus itu tidak terlalu mahal dibandingkan kampus lain yang juga negeri. Bahkan setelah lulus, saya menekuni dunia pendidikan yang ternyata saat ini merupakan ladang pelayanan yang diberikan Tuhan pada saya. Apakah nantinya Tuhan panggil saya melayani Dia sepenuh waktu, itu terserah Tuhan. Tapi saat ini saya melihat karya Tuhan begitu nyata ketika saya meresponi pilihan Tuhan.

            Ada banyak pilihan hidup yang mengharuskan kita menentukan pilihan dengan benar. Apakah itu tentang pasangan hidup, pekerjaan, pendidikan atau keputusan lain yang harus kita ambil segera mungkin. Jangan pernah salah menentukan langkah, ambil waktu untuk tanya Tuhan dulu. Minta pertimbangan Tuhan dulu, apakah benar jalan yang ini. Kalau Tuhan nyatakan sesuatu biarlah kita mengikuti apa yang Dia mau. Jangan lagi memaksakan keinginan kita, sekalipun itu mendesak kebutuhan kita.

            Bagaimana kalau sudah terlajur salah dalam menetukan pilihan. Saya yakin Tuhan tidak akan menghukum kita seperti Sodom dan Gomora yang dihancurkan luar biasa itu. Hari ini setelah anda menerima hal yang baru dari renungan firman Tuhan ini, mari datang pada Tuhan. Biarlah kasih karuniaNya itu yang memulihkan hidup kita. Kalau salah dalam pergaulan hidup, minta ampun pada Tuhan dan perbaiki tindakan pergaulanmu. Kalaupun itu sudah terlanjur salah memilih pasangan hidup, ternyata suamimu bukan orang yang takut akan Tuhan. Silakan bawa dalam doa supaya Tuhan memulihkan kehidupan rumah tangga anda dan suami anda diubahkan.

            Jangan pernah salah dalam menentukan pilihan, biarlah kita melibatkan Tuhan dalam hari-hari hidup kita. Kita tidak lagi sebagai orang yang memilih berdasarkan apa yang kita anggap baik. Ajak Tuhan untuk menentukan apa yang Dia anggap baik. Maka saya percaya kehidupan kita akan terhindar dari banyak masalah besar. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (HambaNya, Okky Rahardjo)

Untuk dukungan doa  : 
SMS/Tlp          :  085645705091 / 082228835933 

Inbox               : Okky Tri Rahardjo / Teman Berdoa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Dari Anak Kecil

Nurut Sama Tuhan

JANGAN MENABUR BENIH YANG TIDAK PERLU