Bebas Dari Kutuk
Bilangan 14 : 18
“TUHAN itu berpanjangan sabar dan
kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran,
tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan
Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga
dan keempat.”
Ada salah satu hal serius
yang Tuhan sampaikan pada saya melalui renungan firman Tuhan kali ini. Seringkali
dalam hidup ini kita mengalami kegagalan satu pada kegagalan lain. Memang benar
manusia hidup tidak lepas dari kegagalan, bahkan ada nasehat baik yang sering
kita dengar bahwa kegagalan merupakan sukses yang tertunda. Orang yang berhasil
selalu belajar dari kegagalan yang dialami.
Namun perhatikan hidup
kita masing-masing, apakah kita pernah mengalami kegagalan yang sama seperti
yang pernah kita alami sebelumnya lalu terulang lagi. Kita mengalami sebuah
kegagalan lalu pernah berhasil lepas sesaat, eh jatuh lagi di lubang yang sama.
Demikian seterusnya berulang kali, maka biasanya ada sesuatu yang tidak beres
dalam hidup kita. Sesuatu yang tidak beres yang kita alami itu disebut kutuk.
Mungkin anda merasa kok
aneh dalam era seperti ini masih membahas kutuk. Tapi firman Tuhan tidak pernah
berhenti pada satu masa lalu tidak berlaku lagi pada masa selanjutnya. Tidak juga
kita bisa berkata “Oh itu Perjanjian Lama, tidak berlaku saat ini...”. Bagian
firman Tuhan di atas menyatakan Dia membalaskan kesalahan bapa (orang tua)
kepada anak-anaknya sampai keturunan ketiga dan keempat (sampai anak cucu). Artinya,
kesalahan orang tua kalau tidak pernah dibereskan akan nurun pada anak cucu.
Kalau anda percaya bahwa
sifat orang tua bisa nurun atau nular ke anak demikian juga segala perbuatan
buruk kita. Anak saya yang umur empat tahun suka sekali membaca, ada yang
bilang oh itu nurun ayahnya. Bahkan ibunya sering bilang kalau dia sering
tersenyum sendiri, persis ayahnya. Sifat bisa nurun, demikian juga segala
perbuatan buruk kita, bila belum dibereskan akan nurun ke anakcucu kita menjadi
sebuah kutuk yang tidak ada putusnya. Kita tidak bisa sekedar berkata, kan
semua dosa sudah ditebus oleh darah Tuhan Yesus. Tapi kalau tidak pernah
dibereskan, bagaimana bisa selesai. Perhatikan yang berikut ini.
Yang pertama kutuk hutang
dan kemiskinan. Mari periksa hidup kita pribadi maupun keluarga kita. Adakah selama
ini kita seperti terjerat hutang yang tiada putusnya. Hutang satu beres, lalu
nyambung hutang yang lain. Sepertinya wajar karena kita dihadapkan pada
kebutuhan mendesak, maka kita berhutang untuk menutupi kebutuhan itu. Kalau sekedar
hutang ke warung, lalu bayar dengan segera saya rasa tidak terlalu masalah. Tapi
betapa banyak anak-anakTuhan, terjerat dalam hutang yang besar dan bahkan lebih
dari satu sumber.
Adakah diantara anda yang
mengalami seperti ini. Tanpa sadar, naluri berhutang cepat muncul saat ada
keperluan mendesak. Bahkan makin lama makin banyak jeratan hutang itu melilit
kita. Atau kita pernah dipercayakan untuk memegang keuangan, tapi sebenarnya tidak bermaksud korupsi, namun
saat ada kebutuhan mendesak, kita memakai dulu uang tersebut. Harapannya, toh
nantidiganti saat ada uang lagi. Saya mau berkata itu kutuk yang sedang terjadi
atas kita. Bahkan kalau anda mau jujur periksa ke jalur atas keluarga anda,
biasanya akan menemukan orang tua anda ternyata suka berhutang jugauntuk
menutupi kebutuhan. Atau kalau itu anda yang memulai sifat suka hutang, maka
bisa jadi anda sedang menurunkan sesuatu kutuk pada anak cucu anda.
Tanpa bermaksud
menyalahkan orang tua kami, ketika saya melihat kenapa kami seringkali susah
mengalami terobosan keuangan. Ketika ada masalah keuangan, naluri hutang atau
pakai dulu uang yang dipercayakan itu selalu muncul dengan cepat. Setelah kami telusuri
ternyata orang tua kami dulunya mudah sekali berhutang pada pihak lain dan
memakai uang yang dititipkan. Memang kita bisa membenarkan “Oh itu kan untuk kebaikan anak-anaknya..”. Benar, tetapi ternyata
itu sesuatu kebiasaan buruk yang mudah sekali nurun ke jalur bawah yaitu
anak-anak. Baik orang tua saya maupun pihakistri, ternyata nakuri hutang itu
dengan cepat muncul saat kondisi mendesak, namun celakanya untuk pembayaran
seringkali pontang-panting kesana kemari. Sayang sekali, itu juga sering kami
alami.
Kalau hal yang seperti ini
juga terjadi pada anda, ijinkan saya mengajak anda untuk bertobat dan mohon
belas kasihan Tuhan supaya kutuk hutang ini tidak lagi mengalir pada keluarga
kita.cukup berhenti pada kita dan kita sendiri dibereskan. Bukankah Yesus
datang supaya kita mengalamihidup yang berkelimpahan (Yohanes 10:10). Bukan juga
hidup yang pas-pasan. Saya berdoa segala kutuk hutang dan kemiskinan yang ada
pada anda, berhenti sampai di sini dan dipatahkan kuasanya dalam nama Tuhan
Yesus.
Yang kedua, kutuk
pelanggaran seks. Wah apalagi ini, kok berkaitan dengan seks. Perhatikan baik-baik,
anda yang pernah berhubungan seks sebelum nikah tapi akhirnya jadi suami istri,
anda pernah menikah dalam kondisi hamil duluan, anda yang pernah diperkosa atau
anda yang sering berganti pasangan sebelum menikah, sering nonton tayangan atau
bacaan pornografi atau tindakan seks apapun jenisnya, anda sedang berada di bawah
kutuk pelanggaran seks.
Tidak juga kita bisa
berkata, “tapi itu masa lalu,pak...Saya
sudah melupakannnya...” atau alasan “yang
penting kan saya tanggung jawab, perempuan itu saya nikahi...”. Selama kita
belum pernah minta ampun pada Tuhan untukperbuatan tersebut, maka kutuk itu
akan nurun dengan sendirinya kepada anak cucu kita. Bahkan kalau anda boleh
telusuri, kadang ada yang jarak lahir dengan jarak pernikahan orang tuanya
begitu dekat atau dengan kata lain ibunya hamil duluan. Tanpa sadar, anaknya pun berbuat hal yang
sama. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba ada naluri seks yang berlebihan di luar
kendali kita. Ternyata ada kutuk yang sudah mengikat.
Suatu kali ada seorang ibu
yang sharing pada saya, masalah rumah tangganya begitu berat. Suaminya sering
keluar malam ke tempat hiburan. Awalnya untuk menenangkan pikiran, sekedar
berkaraoke. Ternyata lama kelamaan menjadi kebiasaan dan suaminya terpikat pada
pegawai tempat hiburan (waiters) bahkan berjanji akan menikahinya. Kacau sekali
kondisi keluarga ini. Selidik punya selidik, ternyata ibu ini sudah hamil
duluan sebelum menikah. Walaupun sepertinya sudah dilupakan karena anak sudah
lahir, suaminya juga sudah bertanggung jawab sehingga mereka menikah. Namun
saya katakan selama belum pernah suami istri ini minta ampun akan kesalahan
yang lalu, bahkan kalau perlu minta maaf pada anak sulung mereka yang menjadi”korban
kecelakaan” maka kutuk itu tidak akan berhenti. Terbukti, suaminya terikat
hubungan seks dengan pegawai tempat hiburan tersebut.
Pelanggaran seks ini
termasuk serius karena terjadi di dalam tubuh. Anda ingat Daud, karena dia
berdosa dengan Batsyeba maka kutuk pelanggaran seks itu nurun. Kalau anda paham
dengan kisah Amnon dan Tamar, Absalom dan gundik raja Daud, Adonia menginginkan
Abisag, Salomo yang beristri banyak, saya tidak punya cukup ruang untuk membahas
kisah-kisah itu, maka semua akan kita dapati berujung pada pelanggaran seks. Sayang
sekali waktu itu belum ada penebusan oleh kuasa darah Tuhan Yesus, sehingga
kutuk pelanggaran seks nurun dari Daud ke beberapa anaknya secara mengerikan.
Kalau ini memang terjadi
pada anda, mari kita minta ampun pada Tuhan atas kesalahan kita di waktu lalu. Silakan
berseru “Tuhan ampuni kesalahan kami pada
masa lalu, atas setiap pelanggaran seks yang kami lakukan sebelum kami menikah.
Kami perlu kasih karuniaMu memulihkan keluarga kami sehingga suami mau
menyayangi istri demikian pula sebaliknya, istri pada suami. Demikian anak cucu
kami akan hidup dalam kekudusan seperti yang firman Tuhan ajarkan.”
Firman Tuhan memang
mengatakan bahwa Tuhan membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya hingga
keturunan yang ketiga dan keempat. Namun Dia juga berjanji bahwa Dia akan
mengampuni dan menyucikan dari segala kejahatan, selama kita mau datang dan
berbalik kepada Dia. Bukankah Tuhan itu panjang sabar dan berlimpah kasih
setiaNya.
Hari ini saya berdoa, kuasa
darah Tuhan Yesus yang menanggung hidup kita di atas kayu salib kiranya
membebaskan kita dari segala kutuk dan hukuman. Segala kutuk kemiskinan digantikan
menjadi kehidupan yang penuh berkat
berkelimpahan, bahkan terobosan keuangan dengan mudah masuk dalam kehidupan keluarga
anda sehingga anda akan disebutkan sebagai orang yang diberkati. Demikian juga
kehidupan yang kudus terjadi dalam kehidupan keluarga kita masing-masing,
sehingga kita akan dipanggil sebagai keluarga yang penuh dengan kebahagiaan. Tetap
setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (HambaNya, Okky Rahardjo)
Untuk dukungan doa :
SMS/Tlp : 085645705091 /
082228835933
Inbox : Okky Tri
Rahardjo / Teman Berdoa

Halo,
BalasHapusIni adalah untuk memberitahukan masyarakat umum bahwa Mrs Jane Alison, pemberi pinjaman pinjaman swasta memiliki membuka kesempatan keuangan untuk semua orang yang membutuhkan bantuan keuangan. Kami memberikan pinjaman pada tingkat bunga 2% untuk individu, perusahaan dan perusahaan di bawah syarat dan kondisi yang jelas dan mudah dipahami. hubungi hari ini kami melalui e-mail sehingga kami dapat memberikan persyaratan pinjaman dan kondisi di: (saintloanss@gmail.com)