Merendahkan Hati Di Hadapan Tuhan
Yohanes 11 : 32-33
11:32
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di
depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:33
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya.
Perkataan yang diucapkan
oleh Maria di atas sebenarnya juga diucapkan oleh Marta. Ada tertulis pada ayat
sebelumnya. Namun perhatikan betapa respon yang diberikan oleh Tuhan Yesus
berbeda. Pada Marta, Tuhan Yesus tidak terlalu merespon dengan maksimal karena
Marta menyikapi kedatangan Yesus hanya sebagai tokoh agama. Saat Yesus
mengatakan bahwa Lazarus akan bangkit, Marta mengatakan bahwa Lazarus akan
bangkit pada kehidupan yang kekal.
Namun coba lihat ketika
Maria yang datang dan mengucapkan kalimat yang sama, yang saya kutip di atas. Maria
memperlakukan kehadiran Yesus dengan respon yang berbeda. Dia sujud di bawah
kaki Yesus dan membasahinya dengan air mata, maka hati Yesus pun tergerak oleh
belas kasihan. Kita tahu akhir dari kisah itu, Lazarus akhirnya dibangkitkan. Semua
berawal dari sikap hati Maria yang penuh dengan kerendahan hati.
Kadang saat saya berdoa di
hadapan Tuhan, semua pengajaran yang saya ketahui tentang sikap doa atau teori
tentang cara menghadap Tuhan dengan benar dan sebagainya, seperti terlupakan
dengan sendirinya. Saya cuma bisa bersujud di hadapan Tuhan, dan berkata “Aku mengasihiMu Tuhan...”. Saya
berusaha untuk terbuka dan tidak menutupi keberadaan saya. Sering saya cuma bisa
berkata “Saya lapar Tuhan, ga’ ada cukup
uang untuk beli makanan...Uang yang ada cuma bisa untuk beli bensin 1 liter
besok pagi. Tapi saya mau tetap setia mengikut Engkau, saya mau tetap setia
melayani Tuhan...”.
Bukan berarti melalui doa
tersebut tiba-tiba Tuhan kirim berkat uang atau makanan, tidak. Bukan itu yang
saya harapkan. Tapi saya mau mengatakan, sekalipun tidak ada hal baik yang saya
alami, saya tidak mau kehilangan kepercayaan saya pada Tuhan. Saya tetap mau
mengasihi Tuhan. Sebagaimana seorang pemazmur berkata “Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, tetaplah Allah adalah
bagianku untuk selama-lamanya”.
Hari ini apa yang menjadi
pergumulan hidup anda. Mari saya ajak untuk merendahkan diri saja di hadapan
Tuhan. Terbuka saja apa adanya dan sampaikan kondisi kita sebenarnya bahwa kita
perlu belas kasihan Tuhan. Namun di atas permohonan kita, biarlah tak
terlupakan bahwa kita tetap mengasihi Tuhan apapun yang terjadi. Sekalipun tidak
segera pertolongan itu datang sesuai perkiraan kita. Ya memang demikian, karena
Dia adalah Tuhan, biarlah Dia yang menolong kita sesuai kehendak dan caraNya
sendiri tidak perlu kita ajari.
Kehidupan sulit yang kita
alami hari ini biarlah itu kita respon dengan benar, sehingga merupakan bagian
dari proses pembentukan manusia batiniah kita secara luar biasa. Pada akhirnya
kita mengerti bahwa Tuhan tidak sekalipun meninggalkan kita. Pada akhirnya
tiba-tiba kita menyadari ternyata Dia masih mau menolong kita dengan caraNya
sendiri. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (HambaNya,
Okky Rahardjo)
Untuk dukungan doa :
SMS / tlp : 085645705091 / 082228835933 / 0317991898
Email :
www.temanberdoa@gmail.com
Silakan kunjungi youtube kami dengan kata pencarian : Okky Rahardjo / Teman
Berdoa

Komentar
Posting Komentar