“Tunjukkan Bapa Itu...”


Yohanes 14 : 8
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

            Suatu kali dalam ibadah yang dihadiri oleh anak-anak muda, saya menyampaikan kebenaran tentang pemulihan hati Bapa. Usai penyampaian firman Tuhan semua sepertinya biasa saja. Namun saat ibadah selesai ada beberapa orang anak perempuan yang menangis di sudut ruangan lain. Saya mendekati mereka ternyata tiga anak gadis tersebut mengalami jamahan Tuhan melalui renungan firman Tuhan yang saya sampaikan tadi.

            Salah seorang gadis bernama Kezia mengatakan kalau dia teringat akan perlakuan papanya pada mamanya yang menyeret sampai ke tepi jurang. Di situ mamanya diperlakukan dengan kasar hingga mamanya menjerit dan menangis kesakitan. Peristiwa tersebut begitu membekas dalam hatinya walaupun terjadi saat usianya masih sangat muda yaitu sekitar 7-8 tahun. Beberapa tahun kemudian dia pindah ke Jawa mengikuti opa-omanya, untuk bersekolah dan diasuh sementara karena orang tuanya akhirnya berpisah. Hingga dia menerima kebenaran firman Tuhan tersebut lalu merasa firman Tuhan tersebut menempelak dirinya. Saya pun segera memanggil seorang rekan perempuan untuk memeluk dan mendoakan Kezia.

            Sebuah permintaan, teriakan atau tuntutan yang diucapkan oleh Filipus pada Tuhan Yesus rasanya mewakili sebagian besar dari antara kita. Terlebih bagi anak-anak muda figur seorang ayah sangat diperlukan bagi pertumbuhan hidup mereka. Penting sekali bagi kita untuk memiliki figur bapa secara benar, karena bila kita kehilangan figur bapa maka sebagian besar dari kejiwaan kita juga akan kehilangan kendali dan tak menentu arahnya.

            Seorang ayah atau bapak memiliki pengaruh yang kuat bagi setiap orang baik pria maupun wanita. Seorang ayah mampu memberikan rasa aman, pengayoman, wibawa yang tegas, hingga pemeliharaan. Namun sayang sekali figur-figur tersebut sudah dirusak sedemikian parah oleh iblis, sehingga banyak anak-anak Tuhan yang bertumbuh secara liar karena tidak adanya sifat-sifat di atas didapati pada orang tua laki-laki tersebut.

            Figur bapa bisa hilang karena tiga hal. Yang pertama, faktor kematian. Ayahnya sudah meninggal dunia sejak anaknya masih kecil. Yang kedua, figurnya jarang ditemui. Biasanya karena bekerja di lain tempat yang terpisah jarak jauh. Yang ketiga, sosoknya ada tapi tidak menjadi figur yang baik. Tidak mampu mencerminkan sebagai seorang ayah yang hangat bagi anaknya. Saya pernah mendoakan seorang anak perwira Angkatan Darat yang merasa tidak memiliki figur ayah yang baik. Bila ingin menghubungi ayah atau menemui, harus melalui serangkaian protokoler yang rumit. Harus janjian dulu dengan pihak ajudan ayahnya tersebut, lalu dicarikan waktu yang cocok di sela kesibukan ayahnya.

            Bahaya sekali bila seseorang tidak memiliki figur yang baik dari sosok seorang ayah. Berikut ini hanya sedikit dari beberapa dampak yang bisa dialami. Bila seorang laki-laki, dia akan menjadi sosok yang kurang tegas bahkan cenderung feminim. Pernah menjumpai seorang laki-laki yang “gemulai” atau berlaku seperti perempuan. Salah satu penyebabnya biasanya karena merasa tertekan oleh ayahnya. Diperlakukan tidak secara benar. Maka untuk mengungkapkan kecewanya dia berlaku sebagaimana seorang perempuan. Saya tidak mengatakan bahwa seorang yang berlaku seperti perempuan pasti karena kehilangan figur ayah, tapi sebagian besar hal tersebut merupakan penyebabnya.

            Resiko kedua seorang laki-laki yang kehilangan figur ayah maka dia akan menjadi seorang yang tertolak. Coba lihat anak-anak muda yang bergantungan dari mobil satu ke mobil lain hanya untuk mendukung tim sepak bola atau grup band kesayangan. Saya yakin yang mereka lakukan itu bukan semata karena ekspresi pada kesebelasan atau grup musik idola mereka. Namun karena mereka tidak mendapatkan kehangatan di dalam rumah. Figur ayah tidak menampakkan diri dengan baik, sekalipun sosoknya ada.

            Bagaimana dengan dampak pada anak perempuan. Bila tidak penerimaan yang hangat dari ayah atau papa, atau daddy atau bapak. Maka anak ini akan menjadi seorang yang tomboy. Hatinya sekeras batu sekalipun diberi nasehat, tidak akan mudah dia menerima dengan baik. Setiap masukan atau nasehat yang diberikan akan selalu dianggapnya sebagai tuduhan bersalah. Mengapa, karena ayahnya tidak bisa menjadi figur yang baik. Tidak ada teladan yang benar ditunjukkan oleh seorang ayah membuat anak ini mencari penerimaan di sana-sini. Lebih banyak punya teman laki-laki daripada perempuan. Suka naik pohon, mengejar truk, bermain layang-layang dan berbagai permainan laki-laki lain. Mungkin yang saya sampaikan tidak sepenuhnya benar, tapi sebagian besar indikasinya mengarah ke sana.

            Bahaya bagi perempuan yang kehilangan figur ayah dia akan mudah tertarik pada lawan jenis secara mendadak. Ganti pasangan satu dengan lain secara mudah. Bahkan dengan rela hati memberikan tubuhnya untuk kepuasan seks tanpa paksaan. Tentu bukan karena dia seorang pelacur. Tapi karena dia mencari figur yang bisa memberikannya kasih secara maksimal, yang tidak didapatkannya di rumah.

            Saya tidak bisa mengungkap di forum ini karena terbatasnya ruang. Namun saya mau berkata, ketika figur bapa itu sudah hilang atau bahkan dirusak oleh Iblis, ada kabar baik Yesus adalah Bapa kita yang sejati. Dia adalah Bapa yang mau mengerti dan menerima kita apa adanya. Sekalipun tak seorang pun mau memahami keberadaan anda, Dia mau menerima anda sepenuhnya. Masih ada kesempatan, silakan datang pada Tuhan minta Dia menjadi Bapa yang sesungguhnya dalam hidup anda. Maka hati anda akan diisi oleh kasih yang meluap tak akan habis. Bahkan anda akan dimampukan untuk mengampuni bapa atau ayahmu yang ada di dunia. Tetap setia sampai garis akhir. Tuhan Yesus memberkati. (HambaNya, Okky Rahardjo)

            Untuk dukungan doa  :
            SMS/Tlp          : 085645705091 / 082228835933

            Inbox               : Okky Tri Rahardjo / Teman Berdoa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Dari Anak Kecil

Nurut Sama Tuhan

JANGAN MENABUR BENIH YANG TIDAK PERLU